image source: Pinterest |
Buru-buru
Arah Mata Angin
Mudah,
sangat mudah untuk melupakan suatu tugas dan meninggalkannya. Entah apa karena
memang nalurinya begitu, atau itu sesuatu yang baru sejak adanya elektronik dan
hiburan instan. Kadang, kita teringat saat saat terakhir sebelum deadline, lalu
teburu buru mengerjakannnya. Hal itu terulang kembali, sampai waktu yang belum
ditentukan.
Harus kuakui, aku pun juga suka menunda-nunda, sampai waktunya mepet, lalu mengerjakannya terburu-buru, sambil memaki-maki diri karena menunda-nunda. Seringkali, ini tidak membuatku kapok. dan kembali menunda lagi. Lama-lama, hal ini menjadi candu, keinginan untuk "terburu-buru" terus menerus
datang.
Seperti suatu kali, aku punya teks untuk disusun dan dihafalkan. Dua bulan aku diberi waktu untuk mengerjakannya. Namun akhirnya aku baru mengerjakannya seminggu sebelum acara. Yah, akhirnya memang jadi, namun aku sudah membuang-buang banyak waktuku yang seharusnya bisa kupakai untuk mengerjakan teks itu. Huh, kesal bukan main.
Nyatanya, kepuasan saat tugas itu selesai memang ada, namun kenapa ya aku ingin mengerjakannya di saat terakhir? filosofi psikologi apa yang ada dibalik itu?