Siomay Isi Daging Piranha Raksasa | Kyara Syifa Alyya

0

 

Image source: Pinterest

Siomay Isi Daging Piranha Raksasa


“Hai…. kenalkan nama ku Datyna Deyna Deya”. Aku suka sekali mencoba hal - hal baru yang belum pernah aku coba. Aku suka berpetualang ketempat - tempat yang belum pernah aku datangi. Hari ini di rumah aku membantu ibuku untuk belajar membuat siomay untuk di jual. Setiap hari pekerjaan ibu adalah pedagang siomay. Aku berpikir bahwa siomay dengan rasa itu - itu saja, rasanya membosankan .
Setelah membuat siomay paman mengajak ku jalan - jalan ke tempat di mana dulu paman berdagang. Dahulu, paman adalah seorang pedagang ikan hias. Katanya, sejak kecil ia memang suka sekali menangkap ikan dan menjual ikan hasil tangkapannya. Disana aku banyak belajar tentang pamanku. Kini dia berkeja sebagai nelayan, katanya ia pernah berjumpa dengan ikan piranha raksasa. Aku ingin sekali seperti paman bisa menemukan hal - hal baru.

Aku kepikiran bagaimana ya… jika aku menjadikan ikan piranha rasasa itu sebagai isi menu siomay ibu. Aku bertanya pada paman, "Paman apakah aku boleh ikut paman berburu berbagai ikan dilaut?”. Paman pun membolehkanku ikut bersamanya.

Hari ini aku membantu ibu dulu. Ibu juga membawakan ku siomay buatan nya untuk dijual tempat para nelayan memancing.

“Paman apa boleh jika kita menangkap ikan piranha raksasa untuk dijadikan isi siomay?” tanya Datyna.

“Tidak Datyna, ikan itu untuk dilindungi di di kota Magical Fresh Fish, disana tempat ikan ikan langka dilindungi”, kata Paman. Selain piranha raksasa, ada lele bersayap kupu-kupu cumi-cumi tinta pelangi dan ikan bintang laut kelap kelip.

“Wah sepertinya seru…” kata Datyna.

Aku dan paman pun mulai berangkat. Sepanjang perjalanan ke kota Magical Fresh fish, kami bersama teman teman pamanku memakan siomay buatan ibuku. Kata mereka, siomay isi kerang nya lezat. Aku kaget ternyata ibuku juga berpikir sama kalau siomay rasa itu doang membosankan.

Setelah makan, kami memutuskan untuk memancing untuk persediaan bekal kami dan aku akan menyisakan siomayku untuk dijual di kota.

hasil pancingan juga dijual supaya uang ku tercukupi untuk menempuh perjalanan jauh ke kota Magical Fresh Fish. Menjelang matahari terbenam paman dan aku serta yang lainnya berenang bersama lumba-lumba.

Aku lalu memotret mereka dan Hari ini kami bahagia sekali. Malam pun tiba kami bernyanyi bersama sambil menikmati bintang berkelap-kelip.

    Lalu Pagi pun tiba akhirnya kami sampai di Magical Fresh Fish Disana kami takjub melihat berbagai mahluk laut unik. Aku lalu menaiki lumba-lumba warna warni dengan perasaan gembira.

Disana memang banyak iklan laut ajaib yang indah, Saat sedang menikmati masakan chef terkenal di kota itu kami mendengar di tv ada berita bahwa ikan piranha raksasa di tangkap oleh Profesor yang sangat haus oleh penelitian.

Aku berencana akan berusaha untuk membantu polisi untuk mendapatkan kembali piranha raksasa yang dilindungi itu kembali. Kami pun mengunjungi kantor polisi.

"Pak polisi apakah kami boleh ikut serta mencari ikan piranha raksasa itu kembali"? tanya Datyna.

“ Tentu saja boleh Nak” kata Pak Polisi. Aku dan lainnya pun mulai membantu para polisi di kota ini. Sekalian kami berpetualang menemukan ikan piranha raksasa itu sambil mencari dan menangkap ikan untuk bisnis siomay ibuku.

Sebelum itu paman pun dan teman teman nya mulai memancing dulu sampai banyak. Aku tidak memancing tapi aku mencari kerang di laut kota itu sebanyak banyaknya setelah itu kami mulai berangkat bersama para polisi lainnya dan mulai misi kami.

    Dan selanjutnya kami melihat banyak berbagai ikan dilaut hilang. Setelah itu aku kaget karena sepanjang perjalanan banyak anak ikan fantasi itu mencari induknya. Sepanjang perjalanan aku sedih.

    Tiba-tiba kami kedatangan lumba lumba warna warni yang pernah kunaiki datang kepadaku, “Ada apa lumba-lumba?” aku bertanya.

Ikan itu malah terlihat sedih sekali mukanya. Untung aku jago bahasa lumba-umba dia bilang profesor itu sebenarnya membutuhkan daging piranha raksasa itu untuk dibuat isi siomay karena dia Profesor sekaligus pedagang siomay.

Aku terkejut kenapa dia seperti aku dulu ingin membuat siomay dari ikan piranha raksasa yang dilindungi itu. Aku merasa kasihan kepada Professor itu karena kata lumba lumba itu dia sangat miskin tidak mempunyai tempat tinggal. Jadi dia mencuri ikan piranha raksasa karena itu, Kami pun merasa iba kepada profesor itu tapi dia memang salah dan harus dipenjara.

     Malam ini pak polisi dan aku mulai berpatroli mencari jejak sang pencuri ikan piranha raksasa itu. Karena aku dan lainnya sudah merasa lelah kita pun tertidur lelap. 

Pagi harinya yang ternyata malam disaat saat itu kami tidak bisa membedakan mana pagi mana malam. Ternyata saat itu kami sudah dihipnotis oleh Profesor melalui nyanyian lagu yang dinyanyikan hiu tak terlihat jahat itu.

Aku paman dan pak polisi serta lainnya terbawa menuju lautan dalam yang gelap penuh sel-sel penjara dan lalu kami pun masuk kedalam penjara itu Setelah sadar kami melihat ada beberapa ikan yang ditangkap profesor itu tertangkap dan dimasukkan kedalam penjara.

Aku mencari cara agar kami termasuk ikan ikan itu bebas dari sini.Untung aku bisa bahasa ikan. Aku lalu memanggil ikan-ikan yang unik itu dan mereka pun menatap ku dengan penuh harapan aku bilang kepada mereka untuk membukakan pintu sel penjara itu lewat belut listrik raksasa dengan menyetrumnya.

Akhirnya terbuka aku bahagia sekali aku bertanya kepada belut listrik raksasa itu dimana rumah profesor gio itu dan mereka menjawab kami tidak berani memberi tahumu karena profesor itu bila marah seram sekali.

    Aku dan lainnya bingung harus pergi ketempat mana lagi agar dapat bisa menemukan rumah profesor itu. 

Kami pun mengunjungi satu persatu desa di kota itu disana aku mulai berpikir untuk membantu profesor itu supaya ia tidak mencuri hewan yang dilindungi lagi. 

Ketika saat aku sedang pergi berbelanja kebutuhan dipasat desa dikota ini untuk membuat siomay isi kerang untuk dijual ke kota ini yang belum pernah mencoba Siomay isi daging kerang. Setelah jadi siomay itu aku jual dari banyak yang mau membeli dagangan ku.

 Uangnya aku belikan Kapal penakap ikan untuk kuberikan kepada Professor itu supaya bisa berubah jadi orang yang baik. Aku lalu mendengar gosip bahwa Professor Gio dulu pernah menjual siomay busuk karena tidak laku sebab pelanggan nya bosan dengan rasa itu saja.

     Aku pun semakin yakin profesor gio bisa jadi orang baik seperti kami walaupun ia pernah berbuat salah. Hari ini kami memulai pencarian profesor Gio aku memberi tahu kepolisi bahwa dulu Profesor gio pernah menjual siomay busuk. 

Kalau begitu menurut ku akan mengajari Profesor Gio tentang cara membuat siomay yang lezat dengan ide ide isian siomay yang menarik.

Lalu Siang ini kami menemukan lumba-lumba warna warni itu kepada kami dan memberitahu kepada ku bahwa Professor ternyata tinggal di laboratorium dekat kota Amazon. Kami pun kesana dan bertemu dengan nya.

 "Hai pak Gio bagaimana kabarmu? tanyaku ku basa - basi.

 "Ya seperti yang kau lihat aku begini - gini saja. Pak Gio ayo ikut kami kekantor polisi. 

"Tapi ada apa ya ? kami tahu bahwa engkau telah menjual siomay busuk dan mencuri ikan piranha raksasa yang dilindungi oleh kota ini.

"Maaf aku tidak tahu kalau menangkap ikan piranha raksasa itu salah karena aku lupa meminta izin dan tentang siomay busuk sebenarnya aku lupa bahwa yang kujual itu busuk karena ketukar dengan yang busuk" kata Provesor Gio.
    
"dan bagaimana dengan ikan yang lainnya yang kami lindungi bisa kamu curi?" tanyaku.

"oh itu karena aku lupa meminta izin kepada yang melindungi nya untuk meneliti untuk apa yang bisa membuat ikan ini lebih lama hidup di kota Magical fresh fish. dan sebaiknya menurut ku ikan piranha raksasa itu untuk di taruh ke kota Amazon disana dia bisa hidup lebih bahagia karena memang tempatnya" jawab Provesor Gio.

"hum... begitu maafkan kami yang melindunginya juga tidak tahu lalu kenapa kami dihipnotis dan dimasukkan ke penjara itu" tanya aku. "karena aku salah tangkap aku kira tadi tangkapanku" jawab provesor Gio.

"baik ini semua memang salah paham kalau begitu profesor saku memberimu kapal untuk menangkap ikan yang belum pernah dibuat isi siomay" Tanggapanku tentang provesor. "terima kasih ya si... namu... kau?" tanya Provesor Gio. "namaku Datyna provesor" sahutku.

Sejak itu aku dan Profesor berkeja sebagai pembuat siomay terenak bersama ibuku di restoran ku dan ibu ku yang baru kami buat.

Tamat
_ _ _

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)